Simson Ade Suseno
Selama ini mengonsumsi minuman berkafein tinggi seperti kopi dianggap sebagai kebiasaan buruk. Dibalik reputasi buruk yang kini terlanjur melekat pada kopi, ternyata kopi memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Salah satunya sebagai antioksidan eksogen.

Kemampuan antioksidan dari kopi tergolong hebat, bahkan melebihi kemampuan antioksidan alami glutathione yang dimiliki rata-rata orang sehat. Kapasitas antioksidan dari biji buah tropis yang sarat dengan zat aktif kafein ini juga mengungguli kapasitas antioksidan buah-buahan, sayuran, dan sayuran yang secara umum tersohor sebagai sumber antioksidan. Hal ini terbukti dengan tingginya kadar antioksidan yang terkandung di dalam plasma darah pada penggemar kopi. Jika kadar antioksidan dalam plasma yang disebabkan oleh konsumsi buah-buahan dan sayuran berkisar 0,4-0,8 mmol/dl plasma, maka senyawa antioksidan dari kopi mampu menyumbang antioksidan ke dalam plasma sebesar 11,1 ml/dl plasma.

Sedemikian hebat kapasitas antioksidan yang dimiliki oleh kopi. Sebenarnya apa yang membuat kopi menjadi sumber antioksidan yang hebat? Tentu saja, karena kopi mengandung bioaktif yang memiliki efektivitas sebagai antioksidan.

Zat yang excellent sebagai antioksidan tersebut adalah asam klorogenat (ester dari asam kuinat dan asam kafeat). Para ahli menduga, selain asam klorogenat, kopi juga memiliki zat aktif lain yang berkhasiat sebagai antioksidan. Perlu Anda ketahui, kopi mengandung sekitar 1.000 macam senyawa kimiawi di mana 300 macam di antaranya merupakan fitokimia. Belum ada penelitian sahih yang mengulas tentang efek dari masing-masing fitokimia yang terdapat pada kopi, namun secara meyakinkan para ahli sepakat bahwa semua fitokimia yang dikandungnya bermanfaat bagi kesehatan kita.

Radikal bebas kopi justru meningkatkan kapasitas antioksidan yang dimilikinya

Pada dasarnya kopi merupakan produk pangan yang sarat dengan radikal bebas. Biji kopi yang dipanggang menghasilkan sejumlah molekul yang berpotensi sebagai radikal bebas, namun dengan didukung adanya zat yang berperan sebagai antioksidan, maka dampak buruk dari zat berbahaya tersebut dapat diabaikan. Bahkan, biji kopi yang telah dipanggang hingga menjadi biji kopi yang gosong justru lebih berkhasiat sebagai antioksidan dibanding biji kopi yang masih segar. Pemanggangan akan menghasilkan metal piridium yang berasal dari trigonellin yang terdapat pada biji kopi segar.

Kopi bisa mencegah kanker

Piridium merupakan zat antikanker yang memiliki efektivitas fisiologis yang sangat baik dalam meningkatkan aktivitas enzim fase ke-2 untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Kemampuan biji kopi sebagai antikanker sangat tinggi karena kopi memiliki senyawa antikanker lain bernama 5-O-caffeoyl-quinic acid yang merupakan penetral radikal bebas yang berpotensi memicu kanker (karsiogenik). Mekanisme penetralan tersebut dilakukan dengan cara menghambat proses karsinogenesis.

Efek antioksidan sekaligus antikanker yang ditimbulkan oleh kopi tampak dengan penurunan stres oksidatif yang dialami oleh penderita kanker. Mekanisme menghambat kanker dari kopi juga terkait dengan kemampuannya untuk menekan enzim CYP1A2 dalam plasma yang sangat berarti untuk mencegah perkembangan sel kanker.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Tavani dan La Veccia (2000) menyebutkan bahwa antioksidan kopi mampu menghambat karsinogenesis yang menyebabkan kanker usus besar dan kanker kandung kemih. Sedangkan Edward Giovannucci dari departemen epidemiologi Univeritas Harvard menyebutkan, kafein merupakan antimutagenik yang hebat dalam mengatasi kanker usus besar. Peneliti lain Richard H. Adamson menyebutkan bahwa konsumsi kafein secara rutin sebanyak 3-4 cangkir per hari berkorelasi positif dengan penurunan risiko terhadap kanker payudara.

Minum kopi untuk mencegah stroke

Bagi Anda yang takut terserang stroke, kopi merupakan minuman berkhasiat yang dapat menurunkan risiko stroke yang menjadi kekhawatiran Anda. Dalam sebuah jurnal neurologi terbitan Amerika disebutkan, kafein memberi perlindungan yang baik kepada sel-sel otak dari kerusakan akibat pengaruh radikal bebas yang memaparnya.

Kinerja senyawa aktif yang berkhasiat sebagai antioksidan dari kopi terbilang efektif. Efektivitas tersebut terbentuk karena kafein merupakan pelindung otak yang baik dari kekurangan oksigen yang menimbulkan kerusakan iskemik pada otak saat radikal bebas menyerangnya. Pendapat tersebut dikuatkan oleh pernyataan Prof. James Grotta dari bagian neurorologi Universitas Texas Medical School yang menyatakan bahwa kafein merupakan zat pelindung sistem saraf yang dapat membantu mencegah kerusakan otak yang menyebabkan terjadinya stroke.

Nyeri karena migrain hilang berkat kopi

Kebiasaan mengonsumsi kopi juga memberi efek positif dalam meredakan nyeri. Kemampuan tersebut terjalin melalui beberapa mekanisme yang mampu dilakukan oleh kafein, yakni menghambat pusat nyeri (neurotransmitter-P) dengan cara menghambat kerja adenosine, menekan nyeri dengan mengaktifkan jalur noradrenergik pusat, dan menstimulasi saraf pusat yang mengatur timbulnya rasa nyeri. Dengan efektivitas ini, kopi dapat digunakan sebagai pereda nyeri yang dialami oleh penderita migrain.

Banyak faktor yang memicu terjadinya migrain, salah satunya akibat paparan radikal bebas yang merusak sistem saraf pusat. Radikal bebas yang dapat menembus otak adalah radikal bebas yang kuat karena otak memiliki sistem perlindungan yang tangguh dalam menghadang penyusupan toksin ke dalam jaringan yang sebagian besar berupa lemak tersebut. Salah satu sumber antioksidan berkemampuan andal adalah kopi.

Secangkir kopi pahit dapat meningkatkan euphoria karena meningkatnya produksi serotonin di otak kita. Peningkatan kadar serotonin merupakan kabar baik bagi penderita migrain. Suasana kegembiraan akan menurunkan ketegangan saraf yang pada gilirannya mengurangi rasa nyeri yang semula muncul.

Kopi bagus untuk penderita diabetes

Sebuah studi menyatakan bahwa asam klorogenat juga mampu mengaktifkan kerja insulin sehingga sangat bermakna untuk membantu mengatasi problem gula darah tinggi pada penderita DM tipe 1. Minum kopi dapat meningkatkan kepekaan terhadap hipoglisemia sehingga dapat mengontrol bilamana kadar darah mereka menurun saat terjadi lonjakan insulin.

Konsumsi kopi dapat menentramkan otak sehingga mengurangi tradisi mengidam makanan manis yang biasa dialami para penderita DM. Efeknya akan terasa jika kopi dikonsumsi tanpa gula. Gula bukan saja mengikat bioaktif kopi, namun juga menjadi biang kerok kenaikan kadar gula bagi penderita DM.

Legakan pernapasan dengan secangkir kopi sehari

Bagi Anda yang sering mengalami alergi dan gangguan pernapasan seperti misalnya asma, cobalah Anda untuk mengonsumsi kopi secara rutin. Kafein memiliki efek bronkiodilator yang dapat merelaksasi otot pernapasan Anda sehingga napas Anda menjadi lega. Efek kafein sebagai pelega saluran napas (bronkiodilator) setara dengan teofilin yang biasa diresepkan oleh para dokter untuk penderita asma.

Dengan efek antioksidan yang dimilikinya, konsumsi kopi akan memberi perlindungan pada saluran napas Anda dari ancaman radikal bebas yang menyebabkan kekambuhan pada penyakit yang Anda derita. Khusus bagi para perokok, kafein juga memberi perlindungan terhadap diri Anda agar terhindar dari bronkhitis kronis dan edema paru-paru.

Kopi bukan biang kerok terjadinya kenaikan tekanan darah

Selama ini kopi mendapat predikat buruk sebagai biang kerok kenaikan tensi darah. Hal tersebut sama sekali tidak berdasar. Beberapa studi yang dilaporkan di New England Journal of Medicine dan The American Journal of Epidemiology menyebutkan tidak ditemukan adanya korelasi positif antara kenaikan tekanan darah akibat konsumsi minuman berkafein termasuk kopi. Tentu saja asal dikonsumsi dalam batas wajar.

Meskipun aman, namun bagi penderita tekanan darah tinggi yang tidak terbiasa mengonsumsi kopi, Anda harus waspada jika ingin mengonsumsi kopi. Di saat baru belajar mencoba minum kopi, beberapa hari tekanan darah Anda akan naik, tetapi sesudahnya tekanan darah akan cenderung menurun.

Seseorang yang memiliki tekanan darah normal cenderung dapat menjaga kestabilan tekanan darahnya jika rutin mengonsumsi kopi. Penelitian yang dilakukan di Jepang justru menye¬butkan bahwa kebiasaan mengonsumsi kopi akan membuat tekanan darah seseorang cenderung normal.

Serangan jantung bukan disebabkan konsumsi kopi

Bagi penderita jantung koroner, Anda tidak perlu paranoid untuk menikmati secangkir kopi hangat yang menjadi kegemaran Anda. Berbagai studi menjelaskan, tidak ditemukan adanya efek buruk dari kafein terhadap penderita PJK. Konsumsi kopi tidak akan membuat detak jantung berpacu semakin keras seperti yang selama ini dikhawatirkan oleh para awam. Lebih jauh para ahli menyatakan, serangan jantung tidak ada kaitannya dengan minum kopi.

Berbagai studi epidemiologi yang dilakukan di berbagai negara di Eropa menyebutkan, penderita PJK aman-aman saja jika ingin minum kopi asal jumlah yang mereka konsumsi masih dalam batas kewajaran. Dalam sebuah jurnal yang dimuat dalam American Medical Association disebutkan bahwa gejala yang mengarah pada PJK termasuk serangan jantung tidak ada korelasi langsung dengan konsumsi kafein termasuk kopi.

Memilih kopi berkualitas

Kopi apa yang baik untuk kita konsumsi? Sesungguhnya perbedaan antara kopi yang satu dengan kopi yang lain terletak pada banyak hal yang menyangkut cita rasa dan aroma. Ini pandangan awam yang gemar menikmati kopi. Beda lagi bagi kita yang ingin mendapatkan manfaat zat aktif yang dikandungnya. Kita tentu harus mendapatkan kopi dengan kualitas zat aktif yang terbaik.

Anda tidak usah bingung untuk memilih kopi mana yang baik untuk Anda konsumsi. Berikut petunjuk yang dapat membantu Anda dalam memilih kopi:


  • Kopi murni memiliki kadar antioksidan lebih unggul dibanding kopi yang telah mengalami pengurangan kafein (decaffein).
  • Kopi robusta memiliki kandungan antioksidan lebih banyak dibanding kopi arabika.
  • Kopi yang telah difermentasi memiliki kapasitas antioksidan yang lebih baik dibanding kopi segar yang langsung dipanggang.
  • Semakin tinggi kelarutan bubuk kopi, semakin tinggi kadar antioksidan yang dimilikinya.
  • Konsumsi kopi yang aman


Banyak orang bingung untuk menentukan asupan kopi yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini bisa dimengerti karena selain memiliki berbagai manfaat kopi juga memiliki beberapa keburukan yang tidak dapat kita abaikan. Di balik khasiatnya yang hebat, kopi juga memiliki sisi buruk yang perlu kita waspadai.

Sebenarnya toleransi seseorang terhadap kopi yang mereka konsumsi berbeda-beda, bergantung sensitivitas mereka terhadap kafein. Secara umum, kopi sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 2 cangkir kopi pekat per hari. Konsumsi kopi secara berlebihan tidak dianjurkan, meskipun Anda memiliki toleransi yang tinggi terhadap kafein dan Anda memang gemar terhadap minuman yang memberi efek kenikmatan ini.

Jika Anda mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak hingga memasok 5 mg kafein/kg berat badan Anda, maka dampak buruk yang dimiliki kafein akan Anda rasakan. Dampak buruk tersebut beragam, yakni:


  • Mengganggu keseimbangan hormonal. Kafein memacu peningkatan kadar hormon adrenalin yang pada gilirannya membuat kinerja hormon lain terganggu, karena kita merasa kelelahan akibat peningkatan hormon adrenalin.
  • Memiliki efek diuretik sehingga meningkatkan risiko dehidrasi dan sembelit.
  • Mengganggu keseimbangan bakteri baik yang hidup di usus karena kafein membuat suasana usus menjadi asam sehingga menimbulkan tukak lambung, kolitis, dan sebagainya.
  • Menurunkan ketersediaan vitamin B dalam tubuh.
  • Mengganggu keseimbangan gula darah karena kafein memiliki efek hipoglikemik.
  • Menyebabkan sindrom iritasi usus.
  • Menjadi biang keladi sindrom pra menstruasi (PMS: Pre Menstrual Syndrome).


Source : dari berbagai sumber
Label: