Simson Ade Suseno
Buah pare adalah sejenis sayuran buah yang termasuk suku Cucurbitaceae (timun-timunan). Bentuknya yang seperti timun panjang lonjong dengan kulitnya berbenjol-benjol kecil. Pare yang masih muda berwarna hijau, tetapi kemudian berubah menjadi kekuningan atau merah jingga. Karena itu buah pare disebut sebagai maidens blush karena warnanya seperti warna pipi gadis yang memerah.

Rasa yang gurih tetapi agak sedikit pahit menyebabkan pare digemari sebagai sayuran. Ada beberapa varitas buah pare. Pare hijau panjang buahnya sekitar 8 cm. Warna buahnya yang mula-mula hijau kemudian berubah menjadi hijau muda. Varitas lainnya adalah pare ayam yang buahnya lebih pendek yaitu sekitar 6 cm. Buah yang lebih kecil yang bentuknya tidak pernah sempurna disebut pare hutan. Varitas baru hasil budidaya sekarang ini menghasilkan pare dengan ukuran yang lebih panjang yaitu sekitar 15 cm.

Buah pare setelah direbus dapat dimakan sebagai lalap atau dibuat menjadi berbagai masakan. Pare dibuat sebagai bungkus siomay, sejenis makanan yang banyak digemari di Bandung. Tabel berikut memuat kandungan beberapa zat gizi penting dalam buah pare.

Kandungan zat gizi dalam 100 gram buah pare :
- Energi (Kal) 29
- Kalsium (mg) 45
- Zat besi (mg) 1,4
- Vitamin C (mg) 52

Tidak benar buah pare dapat menyebabkan kemandulan dan belum pernah ditemukan kasus terjadinya kemandulan karena mengkonsumsi buah pare. Dari hasil penelitian terbukti bahwa buah pare tidak menyebabkan kemandulan akan tetapi dapat mencegah kehamilan. Jadi buah pare berfungsi sebagai alat kontrasepsi. Di Malaysia rebusan bunga dan buah pare diminum baik oleh suami maupun istri untuk mencegah kehamilan. Percobaan yang dilakukan terhadap kelinci yang dilakukan oleh peneliti dari fakultas kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1994 menunjukan ekstrak buah pare dapat membunuh sperma yang sudah berada dalam pembuluh vas deferens, tetapi tidak membunuh sperma yang berada dalam testes, sehingga tidak menyebabkan kemandulan.

Manfaat buah pare untuk mengatasi berbagai penyakit

• Memelihara fungsi hati dan meningkatkan nafsu makan.

Secara tradisional daun pare digunakan sebagai obat penyembuh demam akibat gangguan fungsi hati. Yang digunakan bukan buah pare tetapi daunnya. Ekstrak daun pare yang lebih dikenal sebagai jamu lever jika diminum setiap pagi selama tiga hari berturut-turut dapat memulihkan nafsu makan dan menghilangkan demam akibat gangguan fungsi hati. Peningkatan nafsu makan disebabkan oleh adanya asam trichosanat dan senyawa alkaloid yang membantu pencernaan makanan dalam lambung.

• Mengendalikan gula darah penderita diabetes ringan.

Penelitian yang dilakukan oleh pusat penelitian Obat Tradisional dari Universitas Gajah Mada tahun 1991 terhadap 10 orang penderita diabetes ringan (kelenjar pankreasnya masih dapat menghasilkan hormon insulin) yang diberi ekstrak buah pare 3 gram sebanyak 3 kali sehari selama 2 minggu, menunjukkan penurunan kadar glukose darah secara bermakna. Penurunan kadar glukose darah akan menjadi lebih besar jika pemberian ekstrak buah pare dilanjutkan selama 4 minggu. Tetapi pada penderita diabetes berat, penggunaan ekstrak buah pare tidak memberikan hasil.

• Membantu melawan penyakit AIDS.

Penelitian terhadap khasiat buah pare telah dilakukan di Amerika Serikat sejak tahun 1970. Salah satu hasil penelitian itu menunjukkan bahwa dalam daun pare terdapat senyawa protein yang disebut alpha-momocarin yang berkhasiat menghambat pembiakan virus HIV dengan menyerang secara langsung sel-sel virus T-4 penyebab penyakit AIDS. Ekstrak daun pare bukanlah obat mandiri untuk memberantas virus itu, tetapi hanya membantu mencegah penularan virus ke sel-sel lain yang sehat.

Source : dari berbagai sumber
Label: