Simson Ade Suseno

Mengapa engkau yang dulu sempurna kini telah menguning dan melayu, padahal belum secercah cahanya kasih sayangpun kau pancarkan padaku, apalagi percikan percikan kasih yang kau berikan sebagai penyejuk hati dalam kerisauan. Bertahun tahun sudah kutabahkan hati hanya untuk menggapai cita cita kau dan aku. Tapi mengapa kau tak pernah mengerti, padahal telah ku gadaikan semua rasa malu dan rinduku hanya untuk semua. Perjalanan ini penuh dengan duri hanya cita cita yang mampu membuat aku bertahan dalam harapan ke tak pastian.

Biarlah aku dalam ketiadaan hati sehingga aku tak akan berpaling dalam hati yang lain. Walaupun aku tau kini aku tak mungkin menggapai semua itu kembali. Hatimu sudah tak menjadi milikku lagi, izinkan kehadiran ku hadir di hatimu kembali. Walau sebenarnya aku tau itu semua sudah tak mungkin terjadi.

Biarlah awan terang mengelabu tapi tak sekelabu hatiku dalam kerinduan akan kehadiranmu kembali.
Label: , , |
Simson Ade Suseno
Cetik cetik suara keyboard mengukir indah merangkai kata dalam dunia maya. Ku geser pointing hanya utuk mencari hati hati yang dapat mengerti. Kutatap monitor hanya untuk mengeja setiap rangkaian kehidupan yang telah terukir. Kuharap setiap tekanan tekanan yg ke pijakkan di setiap tombol mampu mengukir kata yang indah meski sebenarnya aku sangsi akan ada yang mengerti dan mampu memahami.

Mungkin hanya aku dan hatiku yang mambu membaca dan mengkaji setiap arti dari kata kata yang tertuang dari hati. Semakin lama semakin banyak kata yang terlintas dalam alam bawah sadarku. Aku tak mampu menulis semua kata yang terbersit dalam akalku. Karenanya aku sangat mohon maaf jika nanti dalam perjalan membaca kisah kisah ini tak ada kebenaran dan penghujung.
Label: |
Simson Ade Suseno

|