Simson Ade Suseno

Novita kini kutulis kembali kisahmu dalam hatiku. Ketika mendung bergelayut menyelimuti kota Jakarta. Aku teringat kembali tentang kisahmu, mengapa begitu cepat kau pergi meninggalkan kisahku terpendam dalam galau. Meski kucoba kucari bayangmu dalam pekatnya hujan ku tak dapat menemukanmu. Tak terasa butiran bening menetes di pelupuk mataku. Ketika harus mengingat masa yang lalu betapa sakit terasa perjalanan ini ketika aku harus melangkah sendiri. Hilang semua janji terkubur bersama beningnya butiran hujan di sore ini.

Aku hanya bisa terdiam ketika mendengar kisahmu yang telah menutup lembaran kisahku. Kucari lembaran-lembaran baru dalam hatimu tapi aku tak menemukannya meski telah ku telusuri dari setiap penjuru. Aku letih dengan lembaran buku yang telah kau berikan padaku. Mengapa kau tak mengerti betapa aku begitu indah menulis setiap kisahku di lembaran hatimu. Mengapa kau sobek lembaran berikutnya…mengapa kau hapus kisahku. Mungkin kau tidak akan pernah mengerti betapa aku telah berusa untuk seindah mungkin menulis semua kisahku dalam hatimu.

Novita kau tak pernah tau betapa perihnya hati ini ketika harus merelakanmu. Yarob andai waktu bisa terulang kembali mungkin aku lebih baik tidak pernah mengenal dia. Jika harus luka yang ku terima. Yarob tapi bersyukurlah aku bisa mengenal dia karenanya aku bisa mengerti betapa perihnya ketiha harus berpisah dengan orang yang kita sayangi.
Label: ,